pentingnya ecotourism untuk pariwisata di indonesia bagian ll - TOURISM INDONESIA

Latest

BECAUSE TOURISM WE KNOW MORE

Sunday, May 20, 2018

pentingnya ecotourism untuk pariwisata di indonesia bagian ll

Menyadari besarnya potensi sektor pariwisata untuk peningkatan kualitas dan kapasitas dari koperasi dan UKM, maka sejak tahun 2012 Kementerian Koperasi dan UKM mengembangkan jenis wisata alam (ecotourism) yang dikelola melalui sistem koperasi. Fokus kegiatan adalah pemberian fasilitasi sarana wisata sebagai pemicu agar koperasi dapat mengembangkan usahanya.
Bentuk koperasi dipilih karena koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berorientasi pada kesejahteraan anggota dengan tetap mengupayakan Sisa Hasil Usaha (SHU). Berbeda dengan badan usaha lain, koperasi dimiliki oleh anggota dengan kekuasaan tertinggi pada anggota melalui Rapat Anggota. Koperasi sebagai salah satu badan usaha diharapkan dapat ikut serta dalam pengelolaan usaha sarana wisata. Kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan koperasi dan anggotanya, serta menyerap tenaga kerja.
Selain itu, sektor pariwisata juga diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, sehingga secara tidak langsung dalam jangka panjang dapat menjamin keberlanjutan kegiatan kepariwisataan sebagai bagian dari pengembangan ekonomi lokal dan daerah baik untuk generasi masyarakat saat ini maupun masa yang akan datang. Selanjutnya sektor pariwisata juga dapat menjadi katalisator peningkatan keterkaitan kota-desa serta menstimulasi perkembangan desa dari desa miskin menjadi desa berkembang dan selanjutnya menjadi desa mandiri.
Beberapa dukungan pemerintah apabila diberikan secara sinergis dapat membawa manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan jika hanya dilakukan oleh masing-masing kementerian/lembaga. Untuk itu diperlukan adanya sinergitas konkrit yang dapat mulai diinformasikan melalui panduan ini.
Sehubungan dengan konteks pembangunan kepariwisataan yang bersifat multidimensi dan multidisplin, maka keikutsertaan Kementerian Pariwisata dan kementerian terkait lainnya memiliki andil besar dalam pembangunan Desa Wisata Hijau.
Dengan demikian, buku panduan ini akan merupakan panduan kerja bersama antar kementerian/lembaga terkait. Harapannya adalah bahwa Panduan Pengembangan Desa Wisata Hijau ini dapat memberikan manfaat bagi upaya koordinasi perencanaan dan pembangunan antar kementerian, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.


Peranan sektor pariwisata dalam perekonomian Indonesia amatlah penting. Tahun 2014 tercatat kontribusi pariwisata terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 9,3% dan terhadap lapangan kerja nasional sebesar 8,4% atau sebanyak 9,8 juta lapangan kerja1. Pada tahun 2014 tercatat pula 9,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) dengan devisa sebesar USD 11,2 miliar. Tahun 2013 tercatat 203 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) dengan pengeluaran total sebesar Rp. 177,8 triliun.2
Indonesia memiliki peluang perkembangan pariwisata masa depan yang cerah. Tidak saja karena terbukanya peluang untuk meraih jumlah wisatawan dunia yang semakin banyak (tahun 2014 tercatat sebanyak 1,1 milyar wisatawan dunia, dan 105,1 juta di ASEAN3) namun juga disebabkan oleh kekayaan potensi sumber daya yang tersedia, khususnya sumber daya alam dan budaya4 yang menjadi permintaan pasar wisata dunia.Karena kekayaan sumber daya alam dan budayanya, kawasan perdesaan memiliki
potensi kuat untuk memenuhi permintaan pasar wisata. Namun demikian saat ini desa masih memiliki beberapa kendala, antara lain:
a.Berkurangnya sumber daya manusia perdesaan yang berkualitas akibat semakin besarnya angka 
migrasi penduduk dari desa ke kota5 ;
b.Produktivitas sumber daya perdesaan yang tidak dapat bersaing dengan sumber daya perkotaan 
menyebabkan semakin lemahnya posisi tawar perdesaan dalam konteks pembangunan nasional;
c.Tingginya angka kemiskinan di perdesaan dibanding di perkotaan. Tahun 2011 tercatat sebanyak 
17,9 juta rakyat miskin di desa sedangkan di kota sebanyak 10,6 juta6; dan
d.Kegiatan pembangunan pariwisata di perdesaan sering dilakukan secara salah dengan penerapan 
pola pembangunan wisata massal yang merusak lingkungan. Sektor pariwisata merupakan salah satu 
sektor yang dapat diandalkan untuk memperbaiki kondisi ini. Mendorong pertumbuhan pariwisata di 
desa tidak hanya akan dapat meningkatkan perekonomian lokal namun juga peningkatan nilai sosial



1 comment:

mohon kritik dan saranya